Daerah

Prihatinnya DPRD Kotim Terhadap Kelurahan Tanpa Drainase

Avatar of Ahmad Azzam
278
×

Prihatinnya DPRD Kotim Terhadap Kelurahan Tanpa Drainase

Sebarkan artikel ini
Prihatinnya DPRD Kotim Terhadap Kelurahan Tanpa Drainase

Betang.id – Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Muhammad Kurniawan Anwar, mengungkapkan keprihatinannya terkait keberadaan beberapa kelurahan di Kota yang masih belum dilengkapi dengan sistem drainase. Keluhan ini disampaikan oleh masyarakat Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, terkait ketiadaan saluran air atau drainase di wilayah mereka.

Menurut Kurniawan, keadaan ini sangat memprihatinkan mengingat pentingnya peran drainase dalam suatu kawasan permukiman. Sistem drainase yang efektif dapat membantu mencegah berbagai permasalahan, seperti potensi banjir, pengendalian permukaan air tanah, dan melindungi jalan serta bangunan dari kerusakan.

Terlebih lagi, lokasi ini berada di Kota Sampit yang sering kali terdampak banjir, terutama pada musim hujan. Kurniawan menduga bahwa ketidakoptimalan fungsi drainase menjadi penyebab banjir di kota tersebut. Keadaan ini, jika dibiarkan terus menerus, dapat berdampak negatif pada kegiatan masyarakat dan infrastruktur sekitarnya. Oleh karena itu, sebagai politisi Partai Amanat Nasional (PAN), ia mendorong pemerintah daerah untuk segera membangun sistem drainase di wilayah-wilayah yang masih kekurangan infrastruktur tersebut.

“Pemerintah daerah harus bertindak cepat dan serius dalam mengatasi masalah banjir. Terutama saat ini, di musim hujan, perkotaan pun rentan tergenang air,” ungkapnya.

Selain itu, Kurniawan turut meninjau kondisi jembatan kayu di Kelurahan Ketapang, khususnya di Jalan Iskandar 24 yang berdekatan langsung dengan Sungai Mentaya. Jembatan kayu ini telah mengalami kerusakan signifikan dan lubang yang dapat membahayakan warga yang melintasinya. Padahal, jembatan tersebut menjadi satu-satunya akses penghubung bagi warga setempat.

Maka dari itu, Kurniawan meminta pemerintah daerah untuk segera melakukan perbaikan pada jembatan tersebut agar tidak menimbulkan risiko kecelakaan.

“Kami menekankan kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait agar segera mengambil tindakan untuk menangani dua permasalahan ini. Ini adalah hal yang berkaitan dengan keselamatan masyarakat,” tegas Kurniawan.