Ekobis

Pemprov Kalimantan Tengah dan Bulog Berkolaborasi untuk Stabilkan Harga Beras di Gunung Mas

Avatar of admin
455
×

Pemprov Kalimantan Tengah dan Bulog Berkolaborasi untuk Stabilkan Harga Beras di Gunung Mas

Sebarkan artikel ini
Pemprov Kalimantan Tengah dan Bulog Berkolaborasi untuk Stabilkan Harga Beras di Gunung Mas

Betang.id – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk menjaga stabilitas harga beras di Kabupaten Gunung Mas. Kabupaten ini baru-baru ini mengalami fluktuasi harga beras yang signifikan dalam dua pekan terakhir.

Saat ini, harga beras medium mencapai Rp12.500 per kilogram. Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpang) Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi, mengungkapkan upaya untuk memantau dan mengevaluasi pendistribusian beras dalam Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah tersebut.

Riza Rahmadi menyatakan bahwa salah satu kendala yang dihadapi adalah terbatasnya toko penyalur beras SPHP di Kuala Kurun, Gunung Mas. Meskipun harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP adalah Rp11.500 per kilogram, keterbatasan toko penyalur tersebut menjadi masalah. Oleh karena itu, pihaknya mendorong peningkatan jumlah toko penyalur beras SPHP di wilayah Gunung Mas. Langkah ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan beras SPHP dan mendukung upaya menjaga stabilitas harga beras.

Dishanpang Kalimantan Tengah juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, khususnya Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, untuk bekerja sama dengan Bulog dalam memantau dan mengevaluasi toko-toko penyaluran beras. Dengan langkah ini, beras SPHP kategori beras medium akan lebih mudah diperoleh oleh masyarakat Gunung Mas, dan harga beras medium di daerah tersebut diharapkan dapat tetap stabil.

Tercatat animo masyarakat Gunung Mas untuk membeli beras SPHP sangat tinggi, seperti yang terlihat dari operasi pasar beras di Taman Kota Kuala Kurun. Dalam waktu singkat, 2,5 ton beras SPHP yang disediakan habis terjual. Hal ini membuat Bulog harus mengambil stok beras SPHP dari gudang Bulog Kuala Kurun untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Riza Rahmadi menjelaskan bahwa Gunung Mas merupakan salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Daerah ini tidak secara dominan menghasilkan pangan, sehingga banyak kebutuhan komoditas strategis yang harus diimpor dari luar daerah.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah berhasil menyalurkan bantuan pangan beras tahap II kepada Gunung Mas. Bantuan ini mencakup sekitar 78.990 kilogram beras yang diperuntukkan kepada 2.633 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Setiap KPM menerima 10 kilogram beras setiap bulan selama tiga bulan, yaitu September, Oktober, dan November 2023. Bantuan pangan ini sudah berhasil disalurkan kepada KPM di wilayah Gunung Mas untuk periode September dan Oktober 2023.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga menyiapkan program beras subsidi yang akan dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut, termasuk di Gunung Mas. Tujuan dari tiga program ini adalah menjaga agar harga beras di Kalimantan Tengah, khususnya Gunung Mas, tidak mengalami fluktuasi harga yang signifikan. Langkah ini mencerminkan kepedulian Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Gubernur Sugianto Sabran terhadap kesejahteraan masyarakat.

Riza Rahmadi juga menegaskan bahwa stok beras untuk masyarakat Kalimantan Tengah, termasuk Gunung Mas, saat ini dalam kondisi aman. Stok beras yang ada cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama 13 minggu ke depan.

Kepala Kantor Bulog Wilayah Kalimantan Tengah, Budi Cahyanto, menyatakan bahwa target program SPHP di provinsi tersebut untuk tahun 2023 sekitar 14.000 ton, dan penyaluran hingga saat ini telah mencapai sekitar 10.500 ton. Budi Cahyanto juga menyebut bahwa penyaluran beras SPHP di Gunung Mas akan ditingkatkan sekitar 200 hingga 250 ton. Jika diperlukan, peningkatan lebih lanjut juga akan dilakukan.

Operasi pasar beras di Taman Kota Kuala Kurun mendapat sambutan positif dari masyarakat Gunung Mas. Bahkan, pembeli beras SPHP tidak hanya berasal dari Kecamatan Kurun, tetapi juga dari Kecamatan Tewah. Seorang warga Kecamatan Tewah, Lati, menyatakan bahwa ia membeli beras SPHP sebanyak lima kilogram dengan harga Rp54.000. Ia juga mengungkapkan selisih harga antara beras SPHP dengan beras lainnya di Tewah mencapai sekitar Rp20.000. Lati berharap agar beras SPHP juga dapat tersedia di toko-toko di wilayah Tewah.