Internasional

Ledakan Hebat Di Tel Aviv, Penduduk Gugat Pemerintah Israel Terkait Ancaman Roket Hamas

Avatar of Candra Wahyuda
519
×

Ledakan Hebat Di Tel Aviv, Penduduk Gugat Pemerintah Israel Terkait Ancaman Roket Hamas

Sebarkan artikel ini
Ledakan Hebat Di Tel Aviv, Penduduk Gugat Pemerintah Israel Terkait Ancaman Roket Hamas

Betang.id – Penduduk Tel Aviv dikabarkan telah mengajukan gugatan ke Komando Front Dalam Negeri, bagian dari tentara pertahanan dalam negeri Israel, melalui Mahkamah Agung pada Rabu (6/12/2023).

Surat kabar Israel Maariv melaporkan bahwa gugatan tersebut diajukan karena warga Tel Aviv merasa terancam dan tidak merasa dilindungi dari serangan roket dan rudal yang diluncurkan dari Gaza.

Dalam laporan Al-Jazeera, para pembuat petisi menyatakan bahwa penolakan pemerintah Israel untuk memindahkan mereka ke ruang perlindungan mobile meningkatkan risiko bahaya yang nyata.

Terkait dengan serangan rudal, Channel 12 Israel melaporkan pada hari Selasa bahwa Sistem Pertahanan Udara Iron Dome berusaha untuk mencegat sejumlah roket Palestina di langit Tel Aviv. Saksi mata mencatat sekitar sepuluh ledakan yang mengguncang kota tersebut.

Koresponden Al-Jazeera telah mengonfirmasi bahwa tim ambulans Israel sedang menuju ke lokasi di Tel Aviv di mana dilaporkan adanya serangan roket. Akibat serangan ini, lima warga Israel dilaporkan terluka, dan sebuah bangunan tempat tinggal mengalami kerusakan akibat jatuhnya rudal di kota Asqalan (Ashkelon), yang diluncurkan dari Jalur Gaza.

Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Palestina Hamas, mengumumkan serangan terhadap Bir Al-Saba’ (Bersheeba) dengan serangkaian rudal. Serangan ini diumumkan sebagai respons atas tindakan pendudukan Israel yang dianggap sebagai pembantaian terhadap warga sipil di Jalur Gaza.

Brigade Al-Qassam juga mengonfirmasi pemboman pemukiman Israel di Netivot dan Sderot sebagai bagian dari aksi protes mereka.

Sejak 7 Oktober, lebih dari 16.250 warga Palestina, termasuk lebih dari 1.240 orang sejak berakhirnya gencatan senjata sementara, mengalami dampak konflik, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.