Internasional

Ancaman Menteri Keamanan Nasional Israel: Perang Di Gaza Harus Dilanjutkan Atau Pemerintahan Akan Bubar

Avatar of Candra Wahyuda
265
×

Ancaman Menteri Keamanan Nasional Israel: Perang Di Gaza Harus Dilanjutkan Atau Pemerintahan Akan Bubar

Sebarkan artikel ini
Ancaman Menteri Keamanan Nasional Israel: Perang Di Gaza Harus Dilanjutkan Atau Pemerintahan Akan Bubar

Betang.id – Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, membuat ancaman serius terhadap pemerintahan saat mempertahankan keputusan untuk terus melakukan invasi di Jalur Gaza. Ia menyatakan bahwa menghentikan perang akan dianggap sebagai pembubaran pemerintah dalam cuitannya di platform X pada Rabu (29/11/2023).

Ancaman ini muncul setelah Qatar, yang bertindak sebagai mediator, mengumumkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setuju untuk melakukan gencatan senjata lanjutan dengan milisi Hamas Palestina selama dua hari, mulai Selasa (29/11/2023) hingga Rabu (30/11/2023).

Meskipun keputusan ini bertujuan menyelamatkan sandera yang ditahan oleh Hamas, sejumlah Menteri Israel, termasuk Ben-Gvir, menentang keras gencatan senjata ini. Times Of Israel melaporkan bahwa Ben-Gvir, yang juga merupakan menteri dalam kabinet PM Netanyahu, menolak keras gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.

Kebencian Ben-Gvir terhadap Hamas bahkan terlihat dalam komentar kontroversialnya di media sosial, yang kerap memicu kemarahan warga Palestina dan netizen global. Baru-baru ini, ia berseteru dengan model internasional Bella Hadid, menyebutnya sebagai pembenci Israel dan menggambarkannya sebagai sosok rasialis karena mendukung gerakan boikot terhadap produk yang terafiliasi dengan Israel.

Tindakan kontroversial Ben-Gvir bahkan membuatnya ditahan pada tahun 2007 karena menyebarkan hasutan rasis terhadap orang Arab dan mendukung kelompok yang dianggap teroris oleh Israel dan Amerika Serikat.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich juga ikut mengutarakan kecaman serupa, mengancam akan mundur dari pemerintahan jika PM Netanyahu memperpanjang gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sementara pemerintah Kabinet PM Netanyahu belum memberikan tanggapan terkait ancaman ini, gencatan senjata berlangsung, dan dilaporkan bahwa Hamas membebaskan 78 sandera Israel dan beberapa negara asing. Israel juga mengumumkan pembebasan 180 tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan jeda pertempuran, termasuk puluhan perempuan dan belasan anak yang dikirim ke Tepi Barat.