Ekobis

Inflasi Kalimantan Tengah Tetap Terkendali dan Sesuai Target Nasional

Avatar of admin
431
×

Inflasi Kalimantan Tengah Tetap Terkendali dan Sesuai Target Nasional

Sebarkan artikel ini
Inflasi Kalimantan Tengah Tetap Terkendali dan Sesuai Target Nasional

Betang.id – Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah menyatakan bahwa tingkat inflasi di wilayah ini, dari bulan Januari hingga September 2023, masih tetap terkendali dengan akumulasi tahunan sekitar 1,88 persen (YoY).

“Inflasi di provinsi ini untuk tahun 2023 secara keseluruhan diproyeksikan akan tetap sesuai dengan target nasional, yaitu sekitar 3,00 persen +/- 1 persen (YoY),” kata Taufik Saleh, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah, dalam pernyataannya di Palangka Raya pada hari Senin.

Taufik Saleh juga mengkonfirmasi bahwa ketika memasuki bulan Oktober 2023, sejumlah komoditas pangan mengalami peningkatan harga, meskipun beberapa di antaranya tetap stabil, bahkan mengalami penurunan harga.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga termasuk beras, cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, dan gula pasir. Kenaikan harga beras disebabkan oleh kenaikan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani, yang terhambat oleh dampak fenomena El Nino.

Fenomena El Nino juga berdampak pada kenaikan harga komoditas sayuran, seperti ketimun. Pada bulan September 2023, Kalimantan Tengah mencatatkan tingkat inflasi gabungan sebesar 0,11% (mtm), yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan Agustus 2023 yang mengalami deflasi sebesar 0,20% (mtm). Komoditas beras menjadi penyumbang utama inflasi, seiring dengan kenaikan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani, yang dipengaruhi oleh produksi yang terhambat akibat El Nino.

Taufik Saleh menjelaskan, “Komoditas sayuran seperti ketimun dan kacang panjang juga mengalami kenaikan harga akibat El Nino ini. Namun, beberapa komoditas mengalami penurunan harga, seperti bawang merah.”

Berdasarkan survei Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dilakukan oleh Bank Indonesia, beberapa komoditas yang saat ini menunjukkan peningkatan harga adalah beras, berbagai jenis cabai, serta gula pasir. Kelompok yang diprediksi akan mengalami inflasi menjelang akhir tahun adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, karena sebagian besar komoditas pangan telah memasuki masa tanam di daerah produsen.

Selain itu, bensin dan angkutan udara diperkirakan akan menjadi penyumbang inflasi dalam kelompok transportasi, seiring dengan tren kenaikan harga bahan bakar minyak dan avtur. Inflasi juga dipengaruhi oleh peningkatan permintaan, sebagai dampak dari peningkatan mobilitas menjelang Hari Belanja Keperluan Natal (HBKN Nataru) dan libur akhir tahun.

Pada momen akhir tahun, terutama sehubungan dengan HBKN Nataru, biasanya diikuti oleh peningkatan permintaan atas komoditas makanan jadi, seperti kue kering, berbagai makanan, dan barang-barang pengisi hampers.

“Jadi, memang perlu ada antisipasi untuk menjaga pasokan tepung terigu, gula pasir, dan minyak goreng agar tetap tersedia. Dengan begitu, kita dapat menghindari kenaikan harga yang berlebihan,” demikian disampaikan oleh Taufik Saleh.