PANGKALAN BUN/tabengan.com- Jembatan ulin yang ada di Desa Karang Anyar RT 24 Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan ambruk setelah dilewati truk bermuatan 8 ton. Namun demikian, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kobar telah memprioritaskan pembangunan jembatan tersebut.
Kepala Dinas PUPR Kobar Junni Gultom mengatakan, pihaknya telah menganggarkan pembangunan jembatan Karang Anyar itu dengan dana sebesar Rp2 miliar lebih. Kontrak telah dilakukan pada minggu lalu dan pihak kontraktor tengah mempersiapkan pekerjaan box multicell.
“Pada bulan September 2019, kami sudah meninjau kondisi jembatan Karang Anyar yang terbuat dari ulin. Jembatan tersebut dibangun pada 18 tahun lalu. Saat kami meninjau memang kondisinya sudah rapuh, sehingga kami pun memprioritaskan pembangunan jembatan itu pada tahun ini. Jembatan itu ambruk selain kondisinya sudah rapuh, masih dilewati angkutan truk bermuatan 8 ton,” kata Junni Gultom ketika dikonfirmasi Tabengan, Selasa (18/8/2020).
Dijelaskan Junni, karena ambruknya jembatan Karang Anyar, maka untuk sementara jalan dialihkan melalui Desa Pasir Panjang yang tembus ke Desa Kumpai Batu Atas. Pengerjaan jembatan Karang Anyar sesuai kontrak dimulai pada tanggal 10 Agustus 2020 sampai dengan 7 Desember 2020.
“Desa Karang Anyar mobilitas masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya semakin meningkat. Hal itu telah kami fokuskan untuk mengganti jembatan yang ada, sebab mobilitas masyarakatnya cukup tinggi, sehingga membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai. Peningkatan infrastruktur jembatan Karang Anyar terkoneksi dengan pusat kota sehingga pertumbuhan desa-desa yang ada di Kecamatan Arut Selatan semakin berkembang,” ujar Junni.
Junni menambahkan, pembangunan jembatan Karang Anyar terkoneksi dengan jaringan jalan yang terintegrasi dengan jalan provinsi dan jalan negara, sehingga pembangunan jembatan Karang Anyar harus permanen sebagai penunjang pertumbuhan perekonomian masyarakat desa. c-uli